Tugas 2 (Inovasi SI & New Technology)
Bab 3. Profesi SI/TI
A) Pengertian, Ciri, Kode Etik Profesionalisme
PROFESIONALISME
Profesionalisme merupakan sikap dari seorang profesional,
dan profesional berarti melakukan sesuatu sebagai pekerjaan pokok yang d isebut
profesi, artinya pekerjaan tersebut bukan pengisi waktu luang atau sebagai hobi
belaka. Jika profesi diartikan sebagai pekerjaan dan isme sebagai pandangan hidup, maka profesional
dapat diartikan sebagai pandangan untuk
selalu berfikir, berpendirian, bersikap dan bekerja sungguh-sungguh, kerja
keras, bekerja sepenuh waktu, disiplin, jujur, loyalitas tinggi dan penuh dedikasi
demi keberhasilan pekerjaannya. Jadi pada dasarnya profesionalisme berkenaan
dengan sikap peduli baik terhadap klien atau pun terhadap profesinya, Seperti
yang diungkapkan oleh David H. Maister bahwa profesionalisme adalah terutama
masalah sikap, bukan seperangkat kompetensi. Seorang professional sejati
adalah seorang teknisi yang peduli
CIRI PROFESIONALISME
Biasanya dipahami sebagai suatu kualitas yang wajib dipunyai
oleh setiap eksekutif yang baik. Ciri‐ciri profesionalisme:
Punya ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta
kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi
Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam
menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat
serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan
Punya sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan
mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya
Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan
pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat
dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya
KODE ETIK PROFESIONAL
Kode Etik Profesi
Kode etik profesi merupakan sarana untuk membantu para
pelaksana sebagai seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika
profesi.
Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik
profesi:
Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota
profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan
kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh
dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
Kode etik profesi merupakan sarana control social bagi
masyarakat atas profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat
memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti
pentingnya suatu profesi, sehingga
memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja (kalanggan
social).
Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar
organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti
tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau
perusahaanyang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi dilain instansi
atau perusahaan.
Kode Etik Seorang Profesional Teknologi Informasi ( TI )
Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah
mengenai prinsip atau norma-norma dalam kaitan dengan hubungan Antara
professional atau developer TI dengan klien, antara para professional sendiri,
Antara organisasi profesi serta organisasi profesi dengan pemerintah. Salah
satu bentuk hubungan seorang professional dengan klien (pengguna jasa) misalnya
pembuatan sebuah program aplikasi.
Seorang professional tidak dapat membuat program semaunya,
ada beberapa hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut
nantinya digunakan oleh kliennya atau user; ia dapat menjamin keamanan
(security) system kerja program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat
mengacaukan system kerjanya (misalnya: hacker, cracker, dll).
Kode Etik Profesi Informatikawan
Kode etik profesi Informatikawan merupakan bagian dari etika
profesi.
Kode etik profesi merupakan lanjutan dari norma-norma yang
lebih umum yang telah dibahas dan dirumuskan dalam etika profesi.
Kode etik ini lebih memperjelas, mempertegas dan merinci
norma-norma ke bentuk yang lebih sempurna walaupun sebenarnya norma-norma
terebut sudah tersirat dalam etika profesi.
Tujuan utama dari kode etik adalah memberi pelayanan khusus
dalam masyarakat tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok.
Kode etika IT diperlukan karena membantu para IT-er
menentukan apa yang benar dan apa yang salah, baik atau buruk, dan bertanggung
jawab atau tidak dalam proses kerja IT. Etika ditentukan dan dilaksanakan
secara pribadi.
Secara sederhana, kaidah etika dirujuk dari kode etik (code
of ethics) yang bersifat normative dan universal sebagai kewajiban moral yang
harus dijalankan oleh institusi IT. Epitsemologi diwujudkan melalui langkah
metodologis berdasarkan pedoman prilaku (code of conduct) yang bersifat praksis
dan spesifik bagi setiap IT-er dalam lingkup lembaga organisasi. Nilai dari
kode etik bertumpu pada rasa malu dan bersalah (shamefully and guilty feeling)
dari hati nurani. Karena itulah kode etik terkait dengan perkembangan dan
pergeseran nilai masyarakat.
Secara umum siapapun yang merasa menjadi bagian dari suatu
komunitas di internet wajib untuk mematuhi kode etik yang berlaku di lingkungan
tersebut. Kode etika yang diharapkan
adalah sebagai berikut :
Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang secara
langsung berkaitan dengan masalah pornografi dan nudisme dalam segala
bentuknya.
Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang
memiliki tendensi menyinggung secara langsung dan negatif masalah suku, agama
dan ras (SARA), termasuk di dalamnya usaha penghinaan, pelecehan,
pendiskreditan, penyiksaan serta segala bentuk pelanggaran hak atas
perseorangan, kelompok / lembaga / institusi lain.
Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi
instruksi untuk melakukan perbuatan melawan hukum (illegal) di Indonesia dan
ketentuan internasional umumnya.
Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap
anak-anak dibawah umur.
Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling
bertukar materi dan informasi yang memiliki korelasi terhadap kegiatan
pirating, hacking dan cracking.
Bila mempergunakan materi dan informasi yang bukan hasil
karya sendiri harus mencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bila
ada dan bersedia untuk melakukan pencabutan bila ada yang mengajukan keberatan
serta bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin timbul karenanya.
Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap
produk, sumber daya dan peralatan yang dimiliki pihak lain.
Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku di
masyarakat internet umumnya dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap segala
muatan / isi situsnya.
Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola,
anggota dapat melakukan teguran secara langsung
B) Jenis Profesi, JobDesc di Bidang IT
Programmer
Adalah orang yang membuat suatu aplikasi untuk client/user
baik untuk perusahaan, instansi ataupun perorangan.
Tugas:
Membuat program baik aplikasi maupun system operasi dengan
menggunakan bahasa pemrograman yang ada.
Kualifikasi:
Menguasai logika dan algoritma pemrograman.
Menguasai bahasa pemrograman seperti HTML, Ajax, CSS,
JavaScript, C++, VB, PHP, Java, Ruby dll.
Memahami SQL 4. Menguasai bahasa inggris IT
Network Engineer
Network Engineer adalah orang yang berkecimpung dalam bidang
teknis jaringan computer dari maintenance sampai pada troubleshooting-nya.
Tugas:
Membuat jaringan untuk perusahaan atau instansi
Mengatur email, anti spam dan virus protection
Melakukan pengaturan user account, izin dan kata sandi
Mengawasi penggunaan jaringan Kualifikasi: Menguasai server,
workstation dan hub/switch
System Analyst
System Analyst adalah orang yang memiliki keahlian untuk
menganalisa system yang akan diimplementasikan, mulai dari menganalisa system
yang ada, kelebihan dan kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain system
yang akan dikembangkan.
Tugas:
Mengembangkan perangkat lunak/software dalam tahapan
requirement, design dan construction
Membuat dokumen requirement dan desain software berdasarkan
jenis bisnis customer Membangun framework untuk digunakan dalam pengembangan
software oleh programmer
Kualifikasi:
Menguasai keahlian sebagai programmer
Menguasai metode dan best practice pemrograman
Memahami arsitektur aplikasi dan teknologi terkini
IT Support
IT Support merupakan pekerjaan IT yang mengharuskan
seseorang bisa mengatasi masalah umum yang terjadi pada komputer seperti
install software, perbaikan hardware dan membuat jaringan komputer. Profesi ini
cukup mudah dilakukan karena bisa dilakukan secara otodidak tanpa memerlukan
pendidikan khusus.
Tugas:
Install software
Memperbaiki hardware
Membuat jaringan
Kualifikasi:
Menguasai bagian-bagian hardware komputer
Mengetahui cara install program atau aplikasi software
Menguasai sejumlah aplikasi umum sistem operasi komputer.
Software Engineer
Software Engineer adalah mereka yang memiliki keahlian untuk
memproduksi perangkat lunak mulai dari tahap awal spesifikasi sistem sampai
pemeliharaan sistem setelah digunakan.
Tugas:
Merancang dan menerapkan metode terbaik dalam pengembangan
proyek software
Kualifikasi:
Menguasai keahlian sebagai programmer dan system analyst
Menguasai metode pengembangan software seperti RUP, Agile,
XP, Scrum dll.
Database Administrator
Database Administrator adalah mereka yang memiliki keahlian
untuk mendesain, mengimplementasi, memelihara dan memperbaiki database.
Tugas:
Menginstal perangkat lunak baru
Mengkonfigurasi hardware dan software dengan sistem
administrator
Mengelola keamanan database
Analisa data di database
Kualifikasi:
Menguasai teknologi database seperti Oracle, Sybase, DB2, MS
Access serta Sistem Operasi
Menguasai teknologi server dan storage.
Web Administrator
Web Administrator adalah seseorang yang bertanggung jawab
secara teknis terhadap operasional sebuah situs atau website.
Tugas:
Menjaga kelancaran akses situs (instalasi dan konfigurasi
sistem)
Merawat hosting dan domain
Mengatur keamanan server dan firewall
Mengatur akun dan kata sandi untuk admin serta user
Kualifikasi:
Menguasai keahlian seorang programmer
Menguasai jaringan (LAN, WAN, Intranet)
Menguasai OS Unix (Linux, FreeBSD, dll)
Web Developer
Web Developer adalah mereka yang memiliki keahlian untuk
memberikan konsultasi pembangunan sebuah situs dengan konsep yang telah
ditentukan.
Tugas:
Menganalisa kebutuhan sistem
Merancang web atau situs (desain dan program)
Mengaktifkan domain dan hosting
Pemeliharaan situs dan promosi
Kualifikasi:
Menguasai pemrograman web
Menguasai pengelolaan database
Mengerti domain dan hosting
Menguasai sistem jaringan
Web Designer
Web designer adalah mereka yang memiliki keahlian dalam
membuat design atraktif dan menarik untuk situs serta design untuk kepentingan
promosi situs secara visual.
Tugas:
Mendesain tampilan situs
Memastikan tampilan gambar berfungsi ketika ditambahkan
bahasa pemrograman
Kualifikasi:
Menguasai HTML, CSS dan XHTML
Menguasai Adobe Photoshop & Illustrator
Memiliki jiwa seni dan harus kreatif.
Itulah aneka profesi di bidang IT yang sangat potensial
untuk dijadikan karir ke depannya dan profesi di bidang IT ini mungkin saja
akan semakin bertambah seiring berkembangnya dunia teknologi informasi sehingga
kesempatan mencari lowongan kerja it atau sesuai bidang ini semakin terbuka
lebar.
C) Standar Profesi di Indonesia
Berdasarkan perkembangan Teknologi Informasi secara umum,
serta kebutuhan di Indonesia serta dalam upaya mempersiapkan diri untuk era
perdagangan global. Beberapa usulan dituangkan dalam bab ini. Usulan-usulan
tersebut disejajarkan dengan kegiatan SRIG-PS (SEARCC), dan IPKIN selaku
perhimpunan masyarakat komputer dan informatika di Indonesia. Juga tak terlepas
dari agenda pemerinta melalui Departemen terkait.
Gambar 1. Implementasi Standardisasi Profesi bidang TI di
Indonesia
Langkah-langkah yang diusulan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
Penyusunan kode etik profesiolan Teknologi Infomrasi
Penyusunan Klasifikasi Pekerjaan (Job) Teknologi Informasi
di Indonesia
Penerapanan mekanisme sertifikasi untuk profesional TI
Penerapan sistem akreditasi untuk Pusat Pelatihan dalam
upaya Pengembangan Profesi
Penerapan mekanisme re-sertifikasi
Promosi Standard Profesi Teknologi Informasi
Beberapa rencana kegiatan SRIG-PS pada masa mendatang dalam
upaya memasyarakatkan model standardisasi profesi dalam dunia TI adalah :
Distribusi dari manual SRIG-PS di SEARCC”96 di Bangkok.pada
bulan Juli 1996.
Promosi secara ekstensif oleh para anggota dari 1996-1997
Presentasi tiap negara yang telah benar-benar
mengimplementasikan standard yang berdasarkan model SRIG-PS, pada SEARCC’97 di
New Delhi. Ini merupakan penutupan phase 2 dari SRIG-PS.
Untuk memasyarakatkan stardisasi profesi dan sistem
sertiikasi ini, maka harus dilakukan lebih banyak promosi dalam penyebaran
standard kompetensi. Promosi akan dilakukan melalui radio, majalah, atau bahkan
TV. Terlebih lagi, adalah penting untuk mempromosikan standard ini ke pada
institusi pendidikan, teurtama Bagian Kurikulum, karena pendidikan Teknologi
Informasi harus disesuaikan agar cocok dengan standard yang akan diterapkan
dalam industri.
Rencana strategis dan operasional untuk mempromosikan
implementasi dari rekomendasi SRIG-PS di negara-negara anggota SEARCC.
Gambar 2. Promosi model SRIG-PS
Promosi ini memiliki berbagai sasaran, pada tiap sasaran
tujuan yang ingin dicapai adalah berbeda-beda.
Pemerintah, untuk memberi saran kepada pemerintah, dan
pembuat kebijaksanaan dalam bidang TI dalam usaha pengembangan sumber daya
manusia khususnya bidang TI.
Pemberi Kerja, untuk membangkitkan kesadaran di antara para
pemberi kerja tetang nilai-nilai dari standard profesional dalam meningkatkan
kualitas profesional TI.
Profesional TI, untuk mendorong agar profesional TI, dari
negara anggota melihat nilai-nilai snatndar dalam profesi dak karir mereka.
Insitusi dan Penyusun kebijaksanaan Pendidikan, untuk
memberi saran pada pembentukan kurikulum agar dapat memenuhi kebutuhan dan
standard profesional di regional ini dalam Teknologi Informasi.
Masyarakat Umum, untuk menyadarkan umum bahwa Standard
Profesional Regional adalah penting dalam menghasilkan produk dan jasa yang
berkualitas.
Untuk mempromosikan model standardisasi dalam dunia TI ini,
SEARCC memiliki berbagai perencanaan kampanye antara lain :
Publikasi dari Standard Profesional Regional diterbitkan di
seluruh negara anggota
Presentasi secara formal di tiap negara anggota.
Membantu implementasi standard di negara-negara anggota
Memonitor pelaksanaan standard melalui Himpunan/Ikatan
nasional
Melakukan evaluasi dan pengujian
Melakukan perbaikan secara terus menerus
Penggunaan INTERNET untuk menyebarkan informasi mengenai
standard ini.
Untuk mengimplementasi promosi di Phase 2, SRIG-PS
memperoleh dana bantuan yang akan digunakan untuk :
Biaya publikasi : disain, percetakan dan distribusi
Presentasi formal di negara anggota
Membantu implementasi standar di negara anggota
Pertemuan untuk mengkonsolidasi, memonitor, dan bertukar
pengalaman.
Adalah penting untuk menyusun WEBpage mengenai Standardisasi
Profesi pada Teknologi Informasi. WEBpage ini akan memberikan informasi
mengenai model SRIG-PS dan model standard di Indonesia.
Pembentukan Standar Profesi Teknologi Informasi di Indonesia
Dalam memformulasikan standard untuk Indonesia, suatu
workshop sebaiknya diselenggarakan oleh IPKIN. Partisipan workshop tersebut
adalah orang-orang dari industri, pendidikan, dan pemerintah. Workshop ini
diharapkan bisa memformulasikan deskripsi pekerjaan dari klasifikasi pekerjaan
yang belum dicakup oleh model SRIG-PS, misalnya operator. Terlebih lagi,
workshop tersebut akan menyesuaikan model SRIG-PS dengan kondisi Indonesia dan
menghasilkan model standard untuk Indonesia. Klasifikasi pekerjaan dan
deskripsi pekerjaan ini harus diperluas dan menjadi standard kompetensi untuk
profesioanal dalam Teknologi Informasi.
Persetujuan dan pengakuan dari pemerintah adalah hal penting
dalam pengimplementasian standard di Indonesia. Dengan demikian, setelah
standard kompetensi diformulasikan, standard tersebut dapat diajukan kepada
kepada Pemerintah melalui Menteri Tenaga Kerja. Selain itu standard tersebut
juga sebaiknya harus diajukan kepada Menteri Pendidikan dengan tujuan membantu
pembentukan kurikulum Pendidikan Teknologi Informasi di Indonesia dan untuk
menciptakan pemahaman dalam pengembangan model sertifikasi.
Untuk melengkapi standardisasi, IPKIN sudah perlu menetapkan
Kode Etik untuk Profesi Teknologi Informasi. Kode Etik IPKIN akan dikembangkan
dengan mengacu pada Kode Etik SEARCC dan menambahkan pertimbangan-pertimbangan
yang sesuai dengan kondisi di Indonesia.
D) Contoh-Contoh Sertifikasi Nasional Internasional
Biar unik, disajikan langsung penerima sertifikat nasional
& internasional sekaligus dalam 1 sub-bidang.
Untuk sertifikat bidang & sub-bidang lain, bisa
dilihat/dicari di Google. Diatas berlaku sebagai contoh, bahwa seperti itulah
kira-kira sertifikat nasional&internasional dan ketika kita menerimanya.
Bab 4. Trend SI/TI Saat Ini
A) Trend SI/TI Saat Ini
AI menguasai. Atau dalam kata lain yang menjadi 'the next
big thing'. Semua korporat/startup, semua tak terkecuali sedang membangun
investasi besar-besaran di bidang AI ini mulai dari GM yan 2 tahun lalu membeli
self-driving car enabler startup, CRUISE $1B atau dalam rupiah sekitaran
RP10Trilyun. Wuih! Selain itu, ada Apple yang membangun kantor baru di Israel
dengan mempekerjakan lebih dari 1000 employee untuk memperkuat AI divisi nya.
B) Trend Fintech (produk Perbankan)
Trend untuk Fintech (produk perbankan) ini sebenarnya sudah
lama beredar namun akhir-akhir ini mulai menampakkan 'gurihnya' yaitu dalam
bidang Cryptocurrency. Bitcoin menjadi andalan dari penemuan teknologi terbaru
ini. Selain itu, gempuran e-money juga menjadi salah satu trend dalam industri
ini. Mulai dari AliPay (Alibaba), Go-Pay(Go-Jek), DOKU(yang diakuisisi GRAB),
dan iPayMu(punya anak bangsa, besutan Riyeke Usdianto)
C) Ecommerce, Egovernment, E-resources
Untuk e-commerce ada satu startup dari bandung yang sudah
punya massa/komunitas besar dan berpengaruh dalam dunia e-commerce Indonesia,
yaitu YukBisnis. Tentu saja ada Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Blanja.co.id,
J2.co.id dan lainnya yang masuk dalam ranah e-commerce.
Untuk e-government, kita mengambil contoh dari Estonia. Mindvalley, salah satu education-empowered company dari Malaysia, melalui CEO nya Vishen Lakhiani mewawancarai PM Estonia saat itu untuk membicarakan bagaimana mereka menjalankan negaranya. Mulai dari delivery-robot mail dan pertumbuhan startup per capita yang tumbuh dengan sangat pesat.
Untuk e-resources kita bisa mengambil contoh dari
pendidikan, karena paling mudah: MOOCS seperti milik MIT, lalu ada Udacity,
Udemy, Coursera, edX, IndonesiaX lalu kalau di pertanian dan lending
peer-to-peer ada iGrow. Di perikanan ada e-Fishery. Keduanya sudah diundang ke
Google Accelerator Program semacam program pelesatan/kemajuan untuk bisnis
rintisan teknologi (startup)
D) Sosial Media: Facebook.
Proses
Proses dari portal web pertemenan kuliah, Harvard, lalu
Stanford MIT, lanjuut se-regional, teruus se-Amerika, teruus ke Eropa, Asia,
Indonesia.
Perkembangan
Secara gamblang, beginilah perkembangan Facebook sekarang
hingga 10 tahun mendatang. Mereka akan fokus ke AI sebagai main driver bisnis
nya.
Dampak
Untuk bisnis, hebat. Karena merupakan salah satu sumber
mencari pembeli SETELAH Google Adwords dengan teknologi yang mereka punya yaitu
database yang tertarget dimana setiap Advertisers
(pengiklan yang bayar jasa ke Facebook) bisa menarget calon/pembeli mereka
berdasarkan demografi yang dimiliki oleh Facebook.
Untuk umat? Tergantung dari mana kita melihat. Bisa positif
bisa negatif. Kalau positif yakni dari banyaknya grup-grup berkualitas yang
bisa kita cari & bergabung namun untuk yang negatif juga ada terutama
addiction/ketagihan meskipun itu juga tidak bisa disalahkan juga. Selain itu
juga dampak negatif Facebook adalah penyalahgunaan penyebaran informasi seperti
election/pemilu Amerika kemarin dimana banyak tersebar fake news (berita
bohong) sampai-sampai sekarang Mark Zuckerberg (CEO Facebook) dan timnya
membangun sistem dimana mereka bisa mencegah penyebaran fake news dan
provokator.
Comments
Post a Comment